Senin, 05 Desember 2016

Materi Tentang GREEDY


PENGERTIAN ALGORITMA GREEDY

            Algoritma Greedy merupakan metode yang paling populer untuk memecahkan persoalan optimasi yang merupakan jenis algoritma yang menggunakan pendekatan penyelesaian masalah dengan mencari nilai maksimum sementara pada setiap langkahnya. Nilai maksimum sementara ini dikenal dengan istilah local maximum. Pada kebanyakan kasus, algoritma greedy tidak akan menghasilkan solusi paling optimal, begitupun algoritma greedy biasanya memberikan solusi yang mendekati nilai optimum dalam waktu yang cukup cepat.

            Algoritma Greedy juga merupakan langkah dalam mencari solusi atas sebuah masalah. banyak sekali algoritma yang dapat kita gunakan dalam membangun sebuah program , salah satunya adalah algoritma greedy. Greedy sendiri diambil dari bahasa inggris yang artinya rakus, tamak atau serakah .Prinsip algoritma greedy adalah: “take what you can get now!”.

Greedy = rakus, tamak, loba

Persoalan optimasi (optimization problems) adalah persoalan yang menuntut pencarian solusi optimum.
Persoalan optimasi hanya ada dua macam:
            1 . Maksimasi (maximization)
            2. Minimasi (minimization

Solusi optimum (terbaik) adalah solusi yang bernilai minimum atau maksimum dari sekumpulan alternatif solusi yang mungkin. Solusi yang memenuhi semua kendala disebut solusi layak (feasible solution). Solusi layak yang mengoptimumkan fungsi optimasi disebut solusi optimum.
                         
Algoritma Greedy adalah algoritma yang memecahkan masalah pada setiap langkah per langkah, yaitu:
            1.  mengambil pilihan yang terbaik yang dapat diperoleh pada saat itu tanpa memperhatikan konsekuensi ke depan  (prinsip “take what you can get now!”)
             2. berharap bahwa dengan memilih optimum lokal pada setiap langkah akan berakhir dengan optimum global


Skema Umum Algoritma Greedy

Algoritma greedy disusun oleh elemen-elemen berikut:
  • Himpunan kandidat : Berisi elemen-elemen pembentuk solusi. 
  • Himpunan solusi : Berisi kandidat-kandidat yang terpilih sebagai solusi  persoalan.
  • Fungsi seleksi (selection function) : Memilih kandidat yang paling memungkinkan mencapai solusi optimal. Kandidat yang sudah dipilih pada suatu langkah tidak pernah dipertimbangkan lagi pada langkah selanjutnya.  
  •  Fungsi kelayakan (feasible) : Memeriksa apakah suatu kandidat yang telah dipilih dapat memberikan solusi yang layak, yakni kandidat tersebut bersama-sama dengan himpunan solusi yang sudah terbentuk tidak melanggar kendala (constraints) yang ada. Kandidat yang layak dimasukkan ke dalam himpunan solusi, sedangkan kandidat yang tidak layak dibuang dan tidak pernah dipertimbangkan lagi.        
  • Fungsi obyektif, yaitu fungsi yang memaksimumkan atau meminimumkan nilai solusi (misalnya panjang lintasan, keuntungan, dan lain-lain).

Pada masalah penukaran uang:

  • Himpunan kandidat: himpunan koin yang merepresentasikan nilai 1, 5, 10, 25, paling sedikit mengandung satu koin untuk setiap nilai.
  • Himpunan solusi: total nilai koin yang dipilih tepat sama jumlahnya dengan nilai uang yang ditukarkan.
  • Fungsi seleksi: pilihlah koin yang bernilai tertinggi dari himpunan kandidat yang tersisa.
  • Fungsi layak: memeriksa apakah nilai total dari himpunan koin yang dipilih tidak melebihi jumlah uang yang harus dibayar.
  • Fungsi obyektif: jumlah koin yang digunakan minimum

Elemen-elemen algoritma greedy:
            1. Himpunan kandidat, C.
            2. Himpunan solusi, S
            3. Fungsi seleksi (selection function)
            4. Fungsi kelayakan (feasible)
            5. Fungsi obyektif

Dengan kata lain:
algoritma greedy melibatkan pencarian sebuah himpunan bagian, S, dari himpunan kandidat, C; yang dalam hal ini, S harus memenuhi beberapa kriteria yang ditentukan, yaitu menyatakan suatu solusi dan S dioptimisasi oleh fungsi obyektif.


Pseudocode Umum Algoritma Greedy

 procedure greedy(input C: himpunan_kandidat; output S : himpunan_solusi)
{ menentukan solusi optimum dari persoalan optimasi dengan algoritma greedy
Masukan: himpunan kandidat C
Keluaran: himpunan solusi S }
Deklarasi
         x : kandidat;

Algoritma:
         S{}                            { inisialisasi S dengan kosong }
         while (belum SOLUSI(S)) and (C 1 {} ) do
       xSELEKSI(C);           { pilih sebuah kandidat dari C}
       CC - {x}      { elemen himpunan kandidat berkurang satu }
             if LAYAK(S È {x}) then
                    S⌐S È {x}
            endif
     endwhile
{SOLUSI(S) sudah diperoleh or C = {} }     

Agar pemilihan koin berikutnya optimal, maka perlu mengurutkan himpunan koin dalam urutan yang menurun (noninceasing order).
Jika himpunan koin sudah terurut menurun, maka kompleksitas algoritma greedy = O(n).
Sayangnya, algoritma greedy untuk masalah penukaran uang ini tidak selalu menghasilkan solusi optimal (lihat contoh sebelumnya). 

Contoh Kasus Penukaran uang
Persoalan: Diberikan uang senilai A. Tukar A dengan koin-koin uang yang ada. Berapa jumlah minimum koin yang diperlukan untuk penukaran tersebut?

Contoh: tersedia koin-koin 1, 5, 10, dan 25
Uang senilai 32 dapat ditukar dengan cara berikut:
                32 = 1 + 1 + … + 1                                              (32 koin)             
                32 = 5 + 5 + 5 + 5 + 10 + 1 + 1        (7 koin)
                32 = 10 + 10 + 10 + 1 + 1                 (5 koin)
                … dan seterusnya                           

Minimum: 32 = 25 + 5 + 1 + 1       ) hanya 4 koin

Strategi greedy yang digunakan  adalah:

Pada setiap langkah, pilihlah koin dengan nilai sebesar mungkin dari himpunan koin yang tersisa dengan syarat (kendala) tidak melebihi nilai uang yang ditukarkan.

Tinjau masalah menukarkan uang 32 dengan koin 1, 5, 10, dan 25:

Langkah 1: pilih 1 buah koin 25  (Total = 25)

Langkah 2: pilih 1 buah koin 5   (Total = 25 + 5 = 30)
               
Langkah 3: pilih 2 buah koin 1  (Total = 25+5+1+1= 32) 

Solusi: Jumlah koin minimum = 4 (solusi optimal!)


Pada setiap langkah di atas kita memperoleh optimum lokal, dan pada akhir algoritma kita memperoleh optimum global (yang pada contoh ini merupakan solusi optimum).

Contoh 2: tinjau masalah penukaran uang.

            (a)       Koin: 5, 4, 3, dan 1
                        Uang yang ditukar = 7.
                        Solusi greedy:  7 = 5 + 1 + 1           ( 3 koin) à tidak optimal
                        Solusi optimal: 7 = 4 + 3     ( 2 koin)

            (b)       Koin: 10, 7, 1
                        Uang yang ditukar: 15
                        Solusi greedy:  15 = 10 + 1 + 1 + 1 + 1 + 1           (6 koin)
                        Solusi optimal: 15 = 7 + 7 + 1                                 (hanya 3 koin)

            (c)        Koin: 15, 10, dan 1
                        Uang yang ditukar: 20
                        Solusi greedy: 20 = 15 + 1 + 1 + 1 + 1 + 1            (6 koin)
                        Solusi optimal: 20 = 10 + 10                                   (2 koin)



Jika jawaban terbaik mutlak tidak diperlukan, maka algoritma greedy sering berguna untuk menghasilkan solusi hampiran (approximation),  daripada menggunakan algoritma yang lebih rumit untuk menghasilkan solusi yang eksak.
Bila algoritma greedy optimum, maka keoptimalannya itu dapat dibuktikan secara matematis


Minimisasi Waktu di dalam Sistem (Penjadwalan)
Persoalan: Sebuah server (dapat berupa processor, pompa, kasir di bank, dll) mempunai n pelanggan (customer, client) yang harus dilayani. Waktu pelayanan untuk setiap pelanggan i adalah ti.
            Minimumkan total waktu di dalam sistem: 
           
     T = ∑i=1n        (waktu di dalam sistem)

Ekivalen dengan meminimumkan waktu rata-rata pelanggan di dalam sistem.


Contoh Kasus Penjadwalan Pelanggan

  Tiga pelanggan dengan t1 = 5,    t2 = 10,            t3 = 3,


Enam urutan pelayanan yang mungkin:
============================================
Urutan                        T 
============================================                                               
1, 2, 3:            5 + (5 + 10) + (5 + 10 + 3 ) = 38
1, 3, 2: 5 + (5 + 3) + (5 + 3 + 10) = 31
2, 1, 3:            10 + (10 + 5) + (10 + 5 + 3) = 43
2, 3, 1:            10 + (10 + 3) + (10 + 3 + 5) = 41
3, 1, 2:            3 + (3 + 5) + (3 + 5 + 10) = 29 ← (optimal)
3, 2, 1:            3 + (3 + 10) + (3 + 10 + 5) = 34

Penyelesaian dengan Exhaustive Search 
  • Urutan pelangan yang dilayani oleh server merupakan suatu permutasi
  • Jika ada n orang pelanggan, maka tedapat n! urutan pelanggan 
  •  Untuk mengevaluasi fungsi obyektif : O(n) 
  • Kompleksitas algoritma exhaustive search = O(nn!)

Penyelesaian dengan algoritma greedy
Strategi greedy: Pada setiap langkah, pilih pelanggan yang membutuhkan waktu pelayanan terkecil di antara pelanggan lain yang belum dilayani.

function PenjadwalanPelanggan(input C : himpunan_pelanggan)à himpunan_pelanggan
{mengembalikan urutan jadwal pelayanan pelanggan yang meminimumkan waktu di dalam system}

Deklarasi :
            S : himpunan pelanggan
            i : pelanggan
Algoritma:
Nß {}
While (C ≠ {}) do
            i ß pelanggan yang mempunyai t[i] terkecil
            CßC={i}
            SßS {i}
Endwhile
Return S

- Agar proses pemilihan pelanggan berikutnya optimal, urutkan pelanggan berdasarkan waktu pelayanan dalam urutan yang menaik.
- Jika pelanggan sudah terurut, kompleksitas algoritma greedy = O(n).


Procedure PenjadwalanPelanggan(input n:integer)
{mencetak informasi deretan peanggan yang akan diproses oleh server tunggal
Masukan:n pelanggan, setiap pelanggan dinomori 1,2,…, n
Keluarn : urutan planggan yang dilayani}

Deklarasi:
            i :integer
Algoritma :
{pelanggan 1,2,…, n sudah diurut naik berdasarkan ti}
For i ß 1 to n do
Output(i)
Endfor

Algoritma greedy untuk penjadwalan pelanggan akan selalu menghasilkan solusi optimum.
Teorema. Jika t1 ≤ t2 ≤ … ≤ tn maka pengurutan  ij = j,  1 ≤ j ≤ n           meminimumkan
                        T = nk=1  kk=j  tij
  untuk semua kemungkinan permutasi ij.


Knapsack

Maksimasi F = ni=1 Pi X i
Dengan kendala (constraint)
ni=1 Wi Xi  ≤ K
Yang dalam hal ini xi = 0 atau 1, i = 1,2,3…,n

Penyelesaian dengan algoritma greedy
Masukkan objek satu per satu ke dalam knapsack. Sekali objek dimasukkan ke dalam knapsack, objek tersebut tidak bisa dikeluarkan lagi.
Terdapat beberapa strategi greedy yang heuristik yang dapat digunakan untuk memilih objek yang akan dimasukkan ke dalam knapsack:

1. Greedy by profit.
- Pada setiap langkah, pilih objek yang mempunyai keuntungan terbesar.
- Mencoba memaksimumkan keuntungan dengan memilih objek yang paling menguntungkan terlebih dahulu.


2. Greedy by weight.
- Pada setiap langkah, pilih objek yang mempunyai berat teringan.
- Mencoba memaksimumkan keuntungan dengan dengan memasukkan sebanyak mungkin objek ke dalam knapsack.

3. Greedy by density.
- Pada setiap langkah, knapsack diisi dengan objek yang mempunyai pi /wi  terbesar. 
- Mencoba memaksimumkan keuntungan dengan memilih objek yang mempunyai keuntungan per unit berat terbesar.

Pemilihan objek berdasarkan salah satu dari ketiga strategi di atas tidak menjamin akan memberikan solusi optimal.

Contoh 4.  Tinjau persoalan 0/1 Knapsack dengan n = 4.                               
        w1 = 2;    p1 = 12
                                w2 = 5;    p2 = 15
                                w3 = 10;  p3 = 50
                                w4 = 5;    p4 = 10
                                Kapasitas knapsack W = 16


Solusi dengan algoritma greedy:

Properti objek
Greedy by
Solusi Optimal
i
Wi
Pi
Pi/ Wi
profit
weight
density
1
6
12
2
0
1
0
0
2
5
15
3
1
1
1
1
3
10
50
5
1
0
1
1
4
5
10
2
0
1
0
0
Total bobot
15
16
15
15
Total keutungan
65
37
65
65

Pada contoh ini, algoritma greedy dengan strategi pemilihan objek berdasarkan profit dan density memberikan solusi optimal, sedangkan pemilihan objek berdasarkan berat tidak memberikan solusi optimal.



Kesimpulan

Algoritma greedy merupakan algoritma yang besifat heuristik, mencari nilai maksimal sementara dengan harapan akan mendapatkan solusi yang cukup baik. Meskipun tidak selalu mendapatkan solusi terbaik (optimum), algoritma greedy umumnya memiliki kompleksitas waktu yang cukup baik, sehingga algoritma ini sering digunakan untuk kasus yang memerlukan solusi cepat meskipun tidak optimal seperti sistem real-time atau game.

Dari impementasi yang kita lakukan, dapat dilihat bagaimana algoritma greedy memiliki beberapa fungsionalitas dasar, yaitu:

1.    Fungsi untuk melakukan penelusuran masalah.
2.    Fungsi untuk memilih local maximum dari pilihan-pilihan yang ada tiap langkahnya.
3.     Fungsi untuk mengisikan nilai local maximum ke solusi keseluruhan.
4.    Fungsi yang menentukan apakah solusi telah didapatkan.

Tentunya fungsi-fungsi di atas juga dapat digabungkan atau dipecah lebih lanjut lagi, menyesuaikan dengan strategi greedy yang dikembangkan.


Daftar Pustaka

Dikerjakan Oleh :
-          Shinta Oktaviana
-          Rekanur Arafah
-          Bella Noviani P
-          Zulfi Aprilia F

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Total Tayangan Halaman